Minggu, 20 Januari 2013

KELAYAKAN SEBUAH KARYA ILMIAH


 Dalam pembuatan makalah ataupun tesis selalu diakhir penulisan akan dicantumkan daftar pustaka sebagai suatu penegasan bahwa penulisan bukanlah semata murni dari pemikiran sendiri melainkan ada referensi pendukung yang membantu terbentuknya makalah atau tesis tersbut. Hal ini uga mengajarkan bahwa haruslah jujur dalam melakukan hal apapun termasuk dalam mengutip karya ilmiah orang lain. Namun pengambilan karya ilmiah sebagai referensi tidaklah dapat dilakukan dengan sesuka hati melainkan ada syarat-syarat tertentu agar nantinya rujukan yang diambil tidak mengalami kerancuan dan benar-benar dari karya ilmiah (referensi) yang terpercaya.
Karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi haruslah dari penulis yang dapat dipercaya. Dalam hal ini penulis yang dapat dipercaya dapat dilihat dari berbagai macam karya yang telah dihasilkannya. Karena seperti yang diketahui sudah banyak buku-buku yang diterbitkan sekarang ini tetapi tidak berarti semua penulisnya memiliki akuntabilitas dalam menghasilkan karya tersebut. Banyak juga penulis yang menerbitkan bukunya untuk mencari nafkah dan jika ditelaah lebih dalam maka penulis-penulis tersebut belumlah memiliki kelayakan sebagai penulis yang karyanya mampu dijadikan sebagai suatu sumber referensi.
Referensi juga tidak boleh dari sebuah blog karena blog lebih menekankan pada pemikiran seseorang yang belum tentu kebenarannya (belum tentu diakui oleh orang banyak atas kebenarannya). Tulisan-tulisan seperti jurnal pun tidak sembarang yang dapat dijadikan referensi, haruslah jurnal yang sudah diseminarkan ditingkat nasional ataupun internasional karena hal itu menunjukkan bahwa jurnal tersebut sudah diakui banyak orang dan sudah layak menjadi sebuah referensi.
Sebagai mahasiswa haruslah sudah mengerti bagaimana mengambil referensi sebagai daftar pustaka yang sebenarnya, jadi tidak keliru lagi untuk mengambil referensi yang benar dan nantinya karya yang dihasilkan oleh mahasiswa tersebut memiliki akuntabilitas yang tinggi. Untuk mendapatkan referensi yang bagus dan terpercaya salah satunya adalah harus pandai memilih bacaan dan tentu saja harus rajin dan banyak membaca. Hargai diri sendiri dengan mampu memilih bacaan karena apa yang kita baca menunjukkan bagaimana kepribadian kita sebenarnya.
Bagaimana pula memilih bacaan yang baik agar kita tidak salah dalam memilih bacaan? Memilih bacaan yang baik adalah dengan melihat seberapa terpercayanya (akuntabilitas) buku tersebut. Keterpercayaan buku dapat dilihat dari seberapa akuntabilitas dari pengarangnya, akuntabilitas sang pengarang dapat dilihat dari buku yang telah ditulisnya atau dari research dan refleksi research yang dibuat olehnya. Karena sehebat-hebatnya penulis dunia haruslah mampu menganalisa buku dari penulis lain yang sudah terpercaya juga kecuali orang tersebut sudah diakui seperti Imanuel Kant. Imanuel Kant sendiri pun mengambil rujukan dari penulis lain seperti Plato dan Aristoteles. Hal ini menunjukkan bahwa penulis handal juga harus mampu melihat tulisan orang lain yang telah diakui sebelumnya.
Maka Jika ingin menjadi penulis yang handal haruslah mampu melihat bagaimana menelaah referensi dengan melihat bagaimana buku yang menjadi referensi. Jika ingin menguji kelayakan sebuah buku haruslah menguji bagaimana pengarangnya. Menguji pengarang sebuah buku haruslah melihat bagaimana research yang telah dihasilkannya, jika dia mampu menghasilkan banyak research dan semua researchnya telah diakui maka pengarang tersebut telah teruji akuntabilitasnya maka buku yang diterbitkannya telah layak untuk menjadi sebuah referensi atau daftar pustaka. Apalagi sebagai mahasiswa S2 harusnya sudah paham akan hal tesebut karena gengsi dari seorang mahasiswa S2 terletak dari tesis yang dihasilkannya. Gengsi dari tesis itu sendiri berupa kelayakan daftar pustaka, gengsi daftar pustaka terletak pada buku yang menjadi referensi dan gengsi dari sebuah buku itu adalah kelayakan (akuntabilitas) dari pengarangnya. Maka jika ingin menghasilkan sebuah buku haruslah memiliki karya-karya ilmiah yang banyak terlebih dahulu. Kecuali seperti buku novel, tidak memerlukan banyak karya ilmiah, jika novel tersebut dapat memiliki banyak pembaca yang menyukainya maka buku novel tersebut sudah layak untuk diminati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar