Banyak orang-orang didunia membicarakan tentang
pendidikan. Dan banyak pula yang mengerti bahwa pendidikan sangatlah penting
untuk kehidupan bahkan pendidikan sama pentingnya dengan udara bagi manusia.
Dari dahulu kala sudah banyak pakar yang membicarakan dan mengembangkan
bagaimana sebaiknya pendidikan itu dilaksanakan agar nantinya pendidikan ini
mampu mengantarkan kita kegarda depan dan mampu bersaing didunia ini. Salah
satu pemikiran yang sangat membantu dibidang pendidikan adalah dengan
mengembangkan bagaimana psikiologi pendidikan itu sebenarnya, karena psikologi
seseorang sangat berpengaruh dengan bagaimana dia nantinya dapat menerima pengetahuan
yang didapatnya.
Selama ini psikologi pendidikan yang sering diterapkan
kepada siswa adalah dengan menggunakan stimulus respon padahal sebenarnya hal
ini sudahlah tidak relevan lagi karena sejatinya seorang siswa harus dapat
mengembangkan kemampuan dirinya dengan kemandirian bukannya terus-menerus
dibawah dominasi seorang guru. Karena itu sekarang haruslah merubah cara
pengajaran itu dengan psikologi sistem holograpik. Psikologi holograpik tidak
terduga–duga munculnya dari mana, dan ini dapat didapat dari berbagai macam
sudut dan sumber.
Proses dari holograpik ini sendiri pada akhirnya nanti
diharapkan dapat membuat siswa mampu berfikir terbuka tanpa harus dibatasi pada
ilmu yang diberikan guru. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak guru yang mendidik
dengan mendominasi kelas dan guru dapat diibaratkan sebagai setengah dewa didepan
siswanya, pada akhirnya cara pengajaran yang seperti itu dapat membunuh
kekreatifan berpikir para siswa. Holograpik ini mengajarkan bahwa sebagai guru
didalam kelas baiknya hanya memfasilitasi kebutuhan siswa sedangkan siswa harus
lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran dengan mencari berbagai sumber yang
bahkan guru tersebut belum mengetahui sumber itu, maka disinilah letak
keberhasilan pendidikan itu. Dan hal yang demikian haruslah sudah menjadi
sebuah kewajaran untuk sekarang dan kita harusnya menjadikan sistem holograpik
tersebut menjadi keterampilan didalam hidup.
Kebanyakan orang tidak mengerti tentang keterampilan
hidup (life skill) padahal
keterampilan hidup ini dapat dicapai dengan adanya intuisi. Sebagai contoh
adalah pergaulan kita dengan seseorang akan memunculkan pemahamn-pemahaman baru
tentang dirinya secara intuisi. Begitu juga jika ingin memiliki life skill yang bagus maka kita harus
membangunnya dengan intuisi dan akan sangat menjadi luar biasa jika intuisi
tersebut dapat berkembang.
Selain dengan intuisi keterbukaan dalam berpikir juga
sangat dibutuhkan agar dapat meraih ilmu yang lebih dari sekedar apa yang
dipelajari. Sebenar-benarnya belajar yang bermakana adalah jika melalui proses
dari yang tidak tahu menjadi tahu dan hal yang diketahui tersebut pada akhirnya
mampu dikembangkan menjadi pengetahuan yang baru dan bermakna. Dan puncak dari
segala itu adalah ketika ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain
nantinya. Didalam proses menggapai ilmu pengetahuan tersebut penunjang utamanya
adalah inisisatif. Inisiatif merupakan
senjata penting dalam proses perkembangan menggapai ilmu dan kemampuan
membangun pengetahuan karena inisiatif ini disebut konstruktivisme. Orang yang merasa ceppat puas dengan ilmu
yang dimilikinya layaknya seperti batu karena tertutup oleh ilmu pengetahuan.
Harusnya dalam mencari ilmu hendaknya seperti pohon yang perlahan tumbuh besar
dan mampu menghasilkan buah agar dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
Dan hal yang dibutuhkan lainnya dalam mencari ilmu adalah
motivasi. Agar memiliki inisiatif yang tinggi dibutuhkan pula motivasi. Karena
itu kita sebagai guru hendaknya terus memberikan motivasi yang tiada henti
kepada para siswa agar mereka memiliki keinginan kuat dalam menuntut ilmu dan
selalu kreatif dalam mencari sumber ilmu.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan
holograpik merupakan pengajaran yang relevan saat ini dimana dalam proses
holograpik tersebut siswa mampu berfikir terbuka dengan menggunakan intuisinya
dan dibantu dengan motivasi. Jika siswa mampu menerapkan hal tersebut sehingga
membuat dirinya menjadi berfikir kreatif dan mandiri maka keterampilan hidup
akan mampu dicapainya. Substansinya jika kita menghayati, mengerti dan
melaksanakannya maka akan menjadi “knowledge
is power”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar